JAKARTA - Mahasiswa Universitas Gajah Mada (UGM) mengembangkan tempat sampah ramah lingkungan yang dapat mengolah limbah masker medis menjadi bahan organik. Tempat sampah ini dibuat dengan menambahkan agen biodegradasi berupa mikroba Pseudomonas aeruginosa.
“Proses pengolahan sampah masker medis ini menggunakan cara yang paling ramah lingkungan karena tidak meninggalkan bahan yang sulit terurai di lingkungan,” terang Ketua Tim Pengembang Muhammad Ardillah Rusydan dilansir dari laman resmi UGM di ugm.ac.id, Selasa (7/9/2021).
BACA JUGA: Mahasiswa UGM Ciptakan Pertanian Hidroponik Berbasis Computer Vision System
Ardillah mengatakan limbah masker akan diurai oleh mikroba dalam waktu sekitar 10-14 hari. Meski proses degradasi memakan waktu yang lama, tetapi dengan pengembangan alat melalui beberapa proses dapat mempercepat proses degradasi.
"Proses pemanasan dan penambahan nutrien serta penambahan jenis mikroba akan dapat mempercepat proses degradasi dari sampah masker medis,"terang mahasiswa Fakultas Biologi ini.
BACA JUGA: FTP UGM Kembangkan Flatform Pendidikan Teknologi Pertanian MOOCs
Tempat sampah yang dikembangkan Ardillah bersama Gizela Aulia Agustin (Biologi), Isthafaina Dea Fairuz (Gizi Kesehatan), dan Asyifa Rizki Daffa (Teknik Nuklir 2020) lahir dari Program Kreativitas Mahasiswa bidang Karsa Cipta (PKM-KC) UGM di bawah bimbingan Dr. Endah Retnaningrum, S.Si., M.Eng. Tempat sampah dirancang dengan ukuran 29x14x100 cm berkapasitas 28,5 L.
Tempat sampah dilengkapi dengan shredder yang berada pada bagian atas yang berfungsi untuk mencacah masker medis menjadi cacahan kecil. Lalu, di bagian bawah shredder terdapat sensor ultrasonik yang telah disambungkan dengan mikrokontroler dan sprayer.